Indonesia menduduki urutan ke-73 sebagai negara termiskin di dunia. Angka tersebut terlihat tidak besar namun nyatanya berpengaruh besar bagi negara. Kemiskinan dapat terjadi terutama karena kondisi kualitas sumber daya manusia dan kebutuhan yang selalu meningkat. Ditambah akibat dari Pandemi Covid -19, banyak lapangan pekerjaan yang ditutup dan kondisi ekonomi negara yang tidak stabil. Seringkali dijumpai sumber daya manusia dengan pendidikan yang kurang dan daya juang rendah sehingga terjadi pengangguran akibat lapangan pekerjaan terbatas yang dapat mengarah kepada kemiskinan. Setiap tahunnya pun terjadi peningkatan kebutuhan manusia sehingga harga kebutuhan menjadi tinggi dan dapat membuat orang menjadi miskin.

Berdasarkan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, tingkat kemiskinan di Indonesia pada September 2022 tercatat sebesar 9,57% yang dicatat naik tipis dari Maret 2022 (9,54%) tetapi lebih rendah dibanding pada September 2021 (9,71%). Tingkat kemiskinan di Indonesia  kondisinya naik turun dan belum nampak ada solusi yang efektif. Bila kemiskinan dibiarkan terus menerus dapat memicu kemungkinan terjadinya hal negatif yang merugikan diri sendiri dan lingkungan seperti pengangguran, tindak kriminal, hingga perasaan depresi. 

Selama bertahun-tahun kemiskinan ada di Indonesia, solusi yang ditawarkan belum memberikan hasil yang benar-benar efektif. Berkali-kali tingkat kemiskinan kerap naik turun sepanjang tahun. Ini membuktikan bahwa belum seratus persen solusi tersebut berdampak dan bermanfaat. Kemungkinan terbesar apabila ini dibiarkan, maka Indonesia akan mengalami penurunan dalam kualitas sumber daya manusia dan pertumbuhan ekonomi yang buruk tentunya. Beberapa upaya telah diusahakan oleh pemerintah untuk mengatasi kemiskinan melalui akses pendidikan dan pembangunan pada sektor produksi.

Dengan adanya solusi dari pemerintah, masyarakat bisa mengakses pendidikan dengan lebih mudah. Ini bisa dioptimalkan melalui adanya workshop-workshop dan edukasi langsung dari ahlinya sehingga masyarakat bisa mendapatkan ilmu dan menjadi lebih kreatif. Dengan ini akan ada inovasi baru seperti UMKM untuk mengurangi kemiskinan dan mendukung ekonomi kreatif. Salah satu penyebab kemiskinan adalah pengangguran yang disebabkan oleh terbatasnya lapangan pekerjaan berhasil diupayakan oleh pemerintah melalui pembangunan sektor produksi. Hal ini bisa dioptimalkan melalui adanya informasi yang mudah diakses dan pengembangan skill yang sesuai untuk sektor tersebut.

Mengurangi kemiskinan bukanlah suatu hal dapat terjadi dalam sekejap melainkan sebuah proses panjang yang membutuhkan konsistensi dan dukungan. Semakin banyak usaha yang dibuat oleh masing-masing individu dan pemerintah, tingkat kemiskinan di Indonesia pasti akan menurun. Sesuai dengan perkembangan zaman juga, masyarakat bisa berkreasi dan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dan terbebas dari kemiskinan.

Sumber Foto: Republika